Rabu, 30 Mei 2012

5 Tanda Pria dengan Gairah seks Rendah & Cara Mengatasinya

imgUngkapan "pria selalu memiliki gairah yang tinggi" sepertinya tidak selalu benar. Dalam hal seks, meskipun selalu ada di otak pria, namun ada kalanya pria tidak dalam mood yang baik untuk bercinta. Jangan panik jika pasangan anda sedang memiliki gairah seks yang rendah. Berikut penyebab dan cara mengatasinya seperti yang dilansir dari Times India berikut ini:
 
1. Stress karena Pekerjaan
Stress karena pekerjaan adalah alasan yang dapat memicu rendahnya gairah seks seorang pria. Entah itu masalah promosi, pekerjaan yang menumpuk atau permintaan dari klien yang terlalu banyak, hanya akan membuatnya membawa pikiran tentang pekerjaan sampai ke tempat tidur.

Jadi, bagaimana dia bisa memulai seks yang hebat jika yang di pikirannya hanyalah pekerjaan untuk hari berikutnya? Untuk pria dengan tingkat intensitas kerja yang tinggi seperti ini, mereka akan lebih memprioritaskan tidur cukup dibanding melakukan seks.

Cara mengatasinya:
Jika ia pulang ke rumah dengan kondisi lelah karena pekerjaan, manjakan dirinya dengan mandi air panas dan berikan pijatan yang lembut. Hal ini tidak selalu mengarah kepada seks, namun jika dia sudah santai, biasanya akan ada kesempatan dia yang memulainya lebih dulu.

2. Obat-obatan
Saat menjalani pengobatan untuk gangguan penyakit seperti hipertensi atau diabetes, beberapa obat cenderung memiliki efek samping menurunkan tingkat libido, atau mungkin menyebabkan disfungsi ereksi. Jika pria gagal untuk 'naik' pada satu kesempatan, kecemasan hanya akan membuat tahapan seks ke sesi berikutnya lebih sulit dilakukan.

Cara mengatasinya:
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sejak awal. Jika perlu, tanyakan kepada dokter apakah jenis obat-obatan yang dikonsumsi, kemungkinan mempengaruhi keinginan seks pasangan. Jika iya, biasanya dokter akan memberikan alternatif untuk itu.

3. Harapan yang Terlalu Tinggi
Kebanyakan pria memiliki fantasi seks yang tinggi. Namun, terkadang harapan tersebut tidak sejalan dengan fakta yang ada, hal ini yang akan menurunkan gairah seks pria. Kadang pria akan membayangkan istrinya sangat hebat dalam urusan ranjang, lalu menjadi kecewa karena sifat/gayanya yang cenderung pasif. Ini lebih terlihat dalam pernikahan yang diawali dengan perjodohan dimana sang istri butuh waktu untuk terbuka kepada sang suami. Ilusi palsu tersebut memiliki dampak negatif kepada gairah seksnya.

Cara mengatasi:
Konseling sebelum pernikahan bisa mengatasi banyak mitos. Akan tetapi, tidak ada salahnya melakukan konseling setelah pernikahan. Bicara kepada pasangan Anda buat dia percaya bahwa cara paling ampuh untuk membuat suasana "panas" di atas ranjang adalah dengan membuat hubungan lebih erat di luar ranjang. Pada saat itulah Anda bisa berkomunikasi kepada pasangan Anda mengenai fantasi masing-masing.

4. Depresi
Depresi adalah salah satu alasan utama yang mempengaruhi gairah seks seorang pria. Sebuah studi yang dilakukan University of Montreal menyatakan, bahwa depresi pada pria tidak hanya hal yang serius tapi juga sulit terdeteksi dalam waktu yang lama. Beberapa justru mengaitkan depresi dengan alasan pekerjaan, pernikahan dan lainnya.

Cara mengatasinya:
Jika Anda dan pasangan sudah lama menikah, akan lebih mudah untuk memastikan tingkat depresi pasangan. Namun, sebenarnya tidak ada ukuran pasti untuk mengetahuinya, sebaiknya periksakan ke dokter dan lihat apa yang disarankan dokter.

5. Perang Dingin
Masalah-masalah rumah tangga sering menimbulkan 'perang dingin' di tempat tidur yang hanya menyebabkan turunnya gairah seks pria. Kebanyakan pria akan memilih untuk menyendiri dibandingkan harus adu argumen dengan Anda.

Cara mengatasinya:
Mulailah untuk bersikap terbuka, membicarakan dan mendiskusikan masalah yang Anda punya dan selesaikanlah. Dibandingkan harus saling memendam kekesalan dan saling menyalahkan. Secara bertahap, suami Anda juga akan mengembangkan sikap yang sama.

PENGURANGAN RISIKO BENCANA


Baca: Kejadian 41:25-40


Lalu kata Yusuf kepada Firaun: “Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.” (Kejadian 41:25)


Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-Raja 3-4


Pernahkah Anda mendengar istilah program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang lebih populer disebutDisaster Risk Reduction (DRR)? Program ini memetakan tingkat kerentanan dan kerawanan suatu daerah terhadap bencana, juga kapasitas dan daya dukung yang bisa digunakan untuk bertindak sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana. Umumnya, jumlah korban dan tingkat kerusakan yang tidak perlu dapat berkurang dibandingkan jika tanpa persiapan sama sekali. 

Dalam kedaulatan-Nya Tuhan menjadikan Yusuf sebagai “pemimpin program Pengurangan Risiko Bencana”, untuk memelihara bangsa Israel melewati kelaparan hebat. Atas hikmat Tuhan, Yusuf menafsirkan mimpi Firaun tentang masa kelimpahan dan masa kelaparan hebat yang akan melanda negeri itu (ayat 16, 29-30). Ia juga memberi saran detail mengenai apa yang harus dilakukan sebelum dan saat bencana kelaparan itu terjadi (ayat 33-36). Usulan Yusuf diterima dan kepadanya dipercayakan kuasa untuk menjalankan upaya pengurangan risiko bencana kelaparan di Mesir. Campur tangan Tuhan tampak jelas. Firaun sendiri mengakui bahwa Yusuf adalah seorang yang penuh dengan Roh Allah (ayat 38). Sangatlah bijak memercayakan masa depan negeri ke tangan orang yang memiliki hikmat dari Tuhan sendiri (ayat 39-40). 

Datangnya bencana tak dapat diduga. Namun demikian, kita selalu dapat memercayakan diri kepada Pribadi yang telah mencurahkan hikmat-Nya kepada Yusuf—Allah yang berdaulat dan mengendalikan alam semesta. Mohonlah hikmat-Nya dalam mengenali datangnya bencana, dan biarlah Dia memakai Anda sebagai agen-Nya dalam mengurangi risiko bencana.—SCL
KETIKA TUHAN TIDAK MENGHINDARKAN KITA DARI BENCANA,
DIA MEMBERI KITA HIKMAT UNTUK MENANGGULANGINYA.

Selasa, 29 Mei 2012

DIHARGAI SIAPA?


Baca: Matius 6:1-4


“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka,…” (Matius 6:1a)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Mazmur 119


Dokter Nathan Barlow memilih untuk melayani di Etiopia selama lebih dari enam puluh tahun. Ia mengabdikan hidupnya untuk menolong para penderita mossy foot di daerah bekas gunung berapi. Mereka mengalami pembengkakan dan borok di kaki dan paha bawah, dan mudah terserang berbagai infeksi. Seperti penyandang lepra, orang-orang ini terkucil dari pergaulan masyarakat. Nathan Barlow adalah orang pertama yang menolong mereka. Tidak banyak orang mengenal dokter ini. Ketika ia meninggal dunia, sedikit saja perhatian diberikan. Saya kagum membaca kisahnya. Minimnya penghargaan tidak membuat Dr. Barlow berhenti melayani. 

Yesus mengritik mereka yang pamer kebaikan agar dikagumi orang (ayat 2). Pelayanan seharusnya ditujukan kepada Bapa surgawi yang memberi upah (ayat 1b, 4b). Sedekah tampaknya sebuah tindakan yang penuh kasih dan kepedulian, namun Tuhan tahu motivasi si pemberi sedekah yang tidak dilihat orang. Menurut Yesus, pelayanan tak perlu gembar-gembor. Meski tak ada yang menyaksikan, tetap dilakukan. Tuhan-lah satu-satunya yang patut menjadi sorotan, diagungkan melalui pelayanan kita (lihat juga Matius 5:16). 

Richard Foster dalam bukunya, Celebration of Discipline, membedakan antara pelayanan semu dan sejati. Pelayanan semu dilakukan melalui usaha manusia, menuntut pahala lahiriah, dan akan berhenti ketika tak ada lagi keuntungan yang dapat diperoleh. Pelayanan sejati bersumber dari Tuhan, mengutamakan perkenan-Nya, dan bertahan sebagai gaya hidup sehari-hari. Mari memeriksa pelayanan kita. Adakah kita benar-benar melakukannya bagi Tuhan? Akankah kita tetap setia meski tidak dihargai orang?—WIS
PELAYANAN SEJATI DIGERAKKAN OLEH KASIH KEPADA TUHAN.
PERKENAN-NYA CUKUP UNTUK MEMBUAT KITA BERTAHAN.

Senin, 28 Mei 2012

Gangguan Terbesar yang Dialami Wanita Saat Bercinta

Wanita umumnya memang lebih tertutup tentang seks. Tak jarang seorang wanita tiba-tiba enggan atau tidak bersemangat melakukan hubungan seks dengan pasangan tanpa tahu penyebabnya.

Sebelum hal ini menjadi masalah, coba kenali beberapa gangguan yang menyebabkan terjadinya disfungsi seks seperti yang dikutip dari everydayhealth.

1. Vagina kering
Keringnya vagina seringkali disebabkan oleh kurangnya libido. Hal ini erat hubungannya dengan sedikitnya rangsangan untuk membangkitkan libido. Keadaan vagina kering tersebut seringkali menyebabkan sakit saat terjadi penetrasi.
Akibatnya banyak wanita yang trauma atau takut berhubungan seks karena kondisi ini.

Selain kurangnya llibido, keringnya vagina juga bisa disebabkan oleh proses menopause atau ketika seorang wanita sedang menyusui. Masalah psikologis seperti kecemasan ketika melakukan hubungan seks juga bisa menyebabkan kurangnya produksi cairan vagina. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya para wanita tidak menyepelekan foreplay atau pemanasan sebelum bercinta. Komunikasikan hal ini dengan pasangan agar bisa sama-sama mencari solusinya.

2. Libido rendah
Rendahnya hormon estrogen bisa menyebabkan rendahnya gairah seksual. Penggunaan obat-obatan tertentu, sakit kepala akut, kecemasan, maupun depresi juga bisa menyebabkan rendahnya libido. Cobalah untuk mencari suasana yang rileks dan santai agar dapat membangun suasana yang hangat dan romantis. Jika hal ini berkaitan dengan penyakit fisik atau konsumsi obat-obatan, sebaiknya konsultasikan segera ke ahli medis.

3. Sulit mencapai orgasme
Kelainan pada saat orgasme, seperti sulit atau lambat mencapai orgasme kerap dialami pria maupun wanita. Lagi-lagi penyebab utamanya biasanya disebabkan oleh faktor psikologis atau penggunaan obat-obat tertentu terutama obat anti depresi.

4. Sakit pada saat bercinta
Rasa sakit yang timbul ada saat bercinta umumnya disebabkan karena vagina yang kurang pelumas atau endometriosis. Dalam kasus-kasus tertentu, sakit pada saat bercinta disebabkan oleh kondisi bawaan tubuh atau berbagai hal lain tergantung kondisi fisik seseorang. Salah satu gejala fisik yang menyebabkan sakit pada saat bercinta secara medis dikenal dengan nama vulvodynia atau vulvar vestibulitis. Hingga kini para ahli masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab dari kondisi tersebut.