Sabtu, 10 November 2012

Hal-hal yang Boleh & (Sebaiknya) Tidak Diceritakan kepada Suami

img Kejujuran adalah hal terpenting yang harus dimiliki oleh setiap pasangan, terlebih jika sudah menikah. Namun meski berada dalam satu atap, tidak semua hal dapat diceritakan kepada pasangan. Ada beberapa hal yang memang harus didiskusikan, tetapi beberapa hal lainnya lebih baik disimpan sendiri.

Penting bagi Anda untuk mengetahui dan memastikan kapan waktu untuk berbicara dan kapan waktunya harus bersikap tenang, karena selain dapat menjaga hubungan Anda dengan pasangan, merahasiakan beberapa hal juga dapat membantu Anda untuk meminimalisir masalah rumah tangga. Seperti yang dikutip oleh Canadian Living, berikut adalah 10 hal yang boleh dan tidak boleh diceritakan kepada suami.

Hal yang boleh diceritakan kepada suami:

1. Rincian Keuangan
Membicarakan masalah keuangan adalah hal penting dalam sebuah pernikahan. Anda dan pasangan dapat berdiskusi mengenai pemasukan dan barang-barang apa saja yang boleh dibeli untuk kebutuhan rumah. Berdiskusi adalah hal penting untuk merekatkan hubungan Anda dengan pasangan.

Seperti yang dikatakan Terri Orbuch dalam bukunya 5 Simple Steps to Take Your Marriage from Good to Great. "Ketika kedua pasangan terlibat dalam suatu diskusi untuk pembelian besar, masing-masing dari mereka akan merasa menjadi bagian dari suatu tim. Hal itu penting dilakukan untuk kebahagiaan pernikahan.”

2. Apa yang Anda Suka dan Tidak Saat di Tempat Tidur
Mungkin agak sulit bagi Anda untuk membicarakan kehidupan seks dengan pasangan, tetapi itu adalah hal penting yang harus dibicarakan berdua. Temukan waktu yang tepat untuk mengatakannya dan pastikan hal tersebut tidak akan menyakiti hatinya. Ingatlah, bahwa selalu ada beberapa cara untuk mengatakan sesuatu.

3. Pertemuan Keluarga yang Tidak Menyenangkan
Anda pasti ingin selalu menjaga perasaan pasangan Anda, tetapi jika setiap pertemuan keluarga membuat Anda tak nyaman, sampaikan kepadanya. Katakan bahwa salah seorang keluarganya ada yang mengganggu Anda. Mintalah ia untuk menyampaikan beberapa ide yang dapat membantu mengatasi hal tersebut, dan memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan saat berada di kondisi yang sama di kemudian hari.

4. Masalah Kesehatan
Hal lain yang perlu Anda bicarakan kepada pasangan adalah masalah kesehatan. Jika Anda memiliki masalah kesehatan, pasangan akan membantu Anda mencari beberapa alternatif dan membuat keputusan.

5. Rincian Pekerjaan dan Kehidupan Sosial
Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa 98% pasangan yang bahagia mengatakan bahwa mereka saling mengenal dan memahami pasangannya. Menceritakan tentang pekerjaan dan kehidupan sosial kepada pasangan merupakan salah satu indikator yang membuat hubungan menjadi lebih intim.

Hal yang Tidak Harus Diceritakan Kepada Suami:

1. Komentar Negatif
Pasangan Anda tidak perlu mendengar komentar-komentar negatif dari keluarga dan teman-teman Anda tentang dirinya. Anda tentu menginginkan keluarga dan teman-teman menyukai pasangan Anda dan sebaliknya, bukan? Jadi, simpanlah segala komentar tidak menyenangkan itu dan bersikaplah seperti biasa.

2. Mengatakan Hal-hal yang Tidak Bisa Diubah
Beberapa wanita ingin sekali pasangannya terlihat menarik di depan orang banyak, salah satunya dengan memberikan kritik. Jika hal itu yang Anda lakukan, berhentilah. Selalu mengomentari rambut yang mulai rontok dan membuat si dia tampak botak, serta mempermasalahkan tinggi badannya adalah sikap yang tidak baik. Bersikaplah terbuka dan menerima setiap kekurangan yang dimiliki pasangan Anda.

3. Menceritakan Rahasia Teman
Jika seorang teman menceritakan sesuatu dan meminta untuk merahasiakannya, simpanlah baik-baik rahasia tersebut, termasuk kepada suami. Anda sama sekali tidak berkewajiban untuk berbagi rahasia orang lain dengan pasangan, terlebih apabila yang diceritakan merupakan pengalaman pribadinya.

4. Perasaan Negatif Tentang Keluarganya
Anda mungkin tidak menyukai keluarganya, tapi sebaiknya simpanlah komentar-komentar negatif tentang mereka untuk diri Anda sendiri. Jika ternyata Anda memiliki masalah terhadap salah seorang anggota keluarganya, mintalah beberapa saran untuk mengatasi masalah tersebut. Tapi, jangan terlalu berlebihan. Hindari mengungkapkan perasaan negatif yang berlebihan kepada pasangan.

5. Menyukai Seseorang
Tidak masalah jika Anda mengagumi seseorang, tetapi Anda tidak perlu memberi tahu pasangan, terlebih jika ia mengenal orang tersebut. Bukan hanya akan membuatnya cemburu, mengatakan bahwa ada seseorang yang telah membuat Anda tertarik juga akan membahayakan hubungan Anda dan pasangan. Lagipula bisa jadi itu adalah perasaan sesaat.

5 Tanda Pria yang Sebaiknya Tidak Anda Pacari


imgJatuh cinta memang menyenangkan, namun Anda tetap harus rasional dan melihat apakah si pria yang Anda sukai saat ini sesuai untuk Anda. Pada dasarnya terdapat lima tanda pria yang sebaiknya tidak pantas dijadikan kekasih. Apa saja? Dirangkum She Knows, berikut ini hal-hal yang sebaiknya Anda harus pikirkan dua kali jika ingin menjalin hubungan serius dengan si pria. 
1. Memperlakukan Orang Lain dengan Kasar
Ingin tahu apakah si dia orang yang lembut atau tidak? Lihat sikapnya  jika di restoran, bioskop atau tempat umum dia berlaku kasar atau bossy terhadap orang lain, maka Anda harus pikirkan dua kali untuk pacaran dengan dia. Di awal pendekatan tentu pria akan berlaku manis terhadap wanita incarannya, namun tidak menutup kemungkinan di lain waktu dia juga akan berlaku kasar pada Anda.  
2. Membayar Tagihan secara Terpisah
Berpura-pura lupa mengambil uang di ATM, meninggalkan Anda ke toilet, hingga berpura-pura tidak membawa dompet adalah alasan yang sebenarnya dilarang hanya karena tidak mau membayar tagihan ketika sedang makan atau nonton bersamanya. Apalagi jika ia secara terang-terangan membagi tagihan tagihan makanan yang Anda makan. Itu berarti si dia tipe pria yang perhitungan.  
3. Selalu Membicarakan Kejelekan Mantan Pasangan
Selalu membicarakan kesalahan yang dilakukan oleh mantan pasangan menujukan bahwa pria ini adalah orang yang mencari kesempuranaan dan selalu merasa benar. Tinggalkan pria semacam ini, karena ketika nanti Anda mengakhiri hubungan dengannya, ia juga akan menjelek-jelekan Anda seperti mantan-mantannya yang lain.
4. Flirting dengan Wanita Lain di Depan Anda
Wajar jika pria senang melihat wanita cantik, namun bukan berarti dibenarkan jika ia terang-terangan menggoda wanita tersebut di depan calon pacarnya. Ini sudah jelas bahwa dia tidak memiliki sikap yang baik dan tidak serius dengan Anda. 
5. Hanya Mencari Jika Sedang Butuh
Jika pria hanya mencari Anda ketika larut malam ataupun pada pagi-pagi buta berarti ia tidak serius dan hanya menganggap Anda sebagai selingan ketika ia sudah tidak memiliki teman. Jika seorang pria benar-benar serius dan ingin berpacaran dengan Anda, maka dia akan terus 'mengejar' Anda dan memberikan perhatian-perhatian kecil tidak hanya pada saat pagi atau malam saja. 

NYANYIAN YANG MENYEMBAH


Baca : Kolose 3:12-17


Hendaklah ajaran-ajaran Kristus yang penuh berkat meresap ke dalam hatimu. Hendaklah kalian saling mengajar dan saling memberi nasihat sebijaksana mungkin. Nyanyikanlah mazmur dan puji-pujian serta lagu-lagu rohani; bernyanyilah untuk Allah dengan perasaan syukur di dalam hatimu. (Kolose 3:16 B.I.S)

Bacaan Alkitab Setahun:
Yohanes 14-17

Agama Kristen adalah agama yang bernyanyi. Julukan ini sangat tepat karena nyanyian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Allah. Sekitar setengah ibadah diisi oleh musik dan nyanyian pujian. Alkitab pun memuat begitu banyak referensi tentang betapa Allah menyukai nyanyian pujian. Namun, sadarilah bahwa tindakan menyanyikan lagu rohani tidak otomatis menjadikan hal tersebut sebagai penyembahan. Seringkali kita memuji Tuhan secara lahiriah tetapi tidak benar-benar menyembah Dia.

Bilamanakah suatu nyanyian menjadi penyembahan yang menyenangkan Allah? Ada tiga hal yang dapat kita amati dari nas hari ini. Pertama, nyanyian ini harus dipersembahkan oleh orang-orang percaya. Nasihat Paulus disampaikan kepada orang-orang yang telah menerima Kristus dan dibenarkan oleh-Nya (ayat 12). Hanya orang-orang yang demikian yang dapat memuji Allah atas karya keselamatan-Nya. Orang tidak percaya bisa saja menyanyikan lagu rohani dengan baik tetapi ia tidak sedang menanggapi pribadi dan karya Allah. Ia tidak sedang menyembah Allah. Kedua, nyanyian pujian harus selaras dengan Firman. Perkataan Kristus harus melandasi dan menuntun nyanyian kita (ayat 16). Akhirnya, nyanyian pujian harus ditujukan secara sadar kepada Allah (ayat 17). Melalui nyanyian pujian, kita berkomunikasi dengan Allah.

Marilah melantunkan nyanyian pujian bukan karena kita ikut-ikutan orang lain atau hanya menjalankan kewajiban agamawi. Namun, kita bernyanyi dengan didasari oleh Firman dan iman. Niscaya, pujian kita akan memperkenankan hati-Nya.—JIM 
TANPA HATI PENYEMBAHAN, ENGKAU HANYA BERMAIN MUSIK,
BUKAN MENYEMBAH!—BOB KAUFLIN

Jumat, 09 November 2012

PENYEMBAHAN YANG DIKORTING


Baca: Maleakhi 1:6-14


Kamu berkata: “Lihat, alangkah susah payahnya!” dan kamu menyusahkan Aku, firman Tuhan semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? firman Tuhan. (Maleakhi 1:13)

Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 22; Yohanes 13

Saya pernah ditipu seorang penjual mangga. Ceritanya begini, sewaktu jalan-jalan di pasar, saya tertarik dengan mangga yang dijajakan seorang penjual. Mangga yang ditampilkan begitu ranum. Saya pun membeli beberapa kilo. Sesampainya di rumah, saya kaget karena mangganya belum matang. Ternyata, ia menaruh mangga matang hanya sebagai pajangan. Jika pembelinya tidak jeli seperti saya, ia akan mengambil mangga dari keranjang yang kualitasnya lebih rendah.

Tuhan juga pernah “ditipu” oleh umat-Nya. Mereka berjanji akan memberikan hewan terbaik sebagai kurban persembahan kepada Allah karena mereka memang mampu (ayat 14). Faktanya, mereka malah membawa hewan cacat, sakit, dan hasil rampasan (ayat 8, 13). Betapa ini adalah suatu penghinaan dan kejahatan di mata Allah (ayat 6-8a). Dia tidak berkenan atas persembahan mereka (ayat 10). Kualitas persembahan mereka menunjukkan sikap hati mereka kepada Allah. Jika mereka sungguh mengakui kebesaran dan kemahakuasaan Allah, bukankah sudah sepatutnya mereka menghormati dan memberikan yang terbaik bagi-Nya (ayat 11)?

Kapankah kita menipu Tuhan dalam penyembahan? Ketika kita mengorting apa pun yang sebenarnya kita bisa lakukan dengan optimal. Allah layak menerima keseluruhan hidup kita dalam menyembah-Nya; tak sebatas pada ibadah di dalam tembok gereja, tetapi juga di luar gereja—pekerjaan dan karya kita di tengah dunia. Mari kita belajar memberi yang terbaik kepada-Nya sebagai wujud penyembahan kita.—JIM 
PENYEMBAHAN YANG TERBAIK ADALAH BUKTI
DARI RASA HORMAT DAN KASIH KITA KEPADA ALLAH.

MENANGGAPI SIAPA?


Baca: Mazmur 95:1-11


Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu ... (Mazmur 95:7)

Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 26; Markus 14

Apa Anda merasa terganggu melihat orang yang memuji Tuhan sambil bergoyang dan menari-nari? Atau sebaliknya, apa Anda merasa terganggu ketika melihat orang menyanyi dengan tenang dan diam di tempat saja? Menurut Anda, bagaimana seharusnya orang memuji dan menyembah Tuhan?

Kata Ibrani untuk berbagai ekspresi penyembahan menariknya memang terkait dengan postur tubuh. Misalnya: mengucap syukur=merentangkan tangan, memuji=berlutut, menyembah=sujud hingga wajah menyentuh tanah. Pengalaman akan Tuhan tak hanya memengaruhi pikiran, tetapi seluruh tubuh untuk berespons kepada-Nya. Dalam Mazmur 95, pemimpin ibadah mengajak umat menyembah Tuhan dengan dua ekspresi yang kontras. Yang pertama gegap gempita, sarat sorak dan pujian, kemungkinan besar dengan musik dan tari-tarian (ayat 1-2). Yang kedua hening teduh, diam di tempat dan bersujud khidmat. Namun, kedua ekspresi itu sama-sama dikaitkan dengan pengalaman dan pemahaman akan pribadi dan karya Tuhan: “Sebab Tuhan adalah Allah yang besar ...Sebab Dialah Allah yang menuntun kita ...” (ayat 3, 7). Ini adalah prinsip yang penting. Penyembahan bukanlah sekadar rangkaian kata atau gerakan tubuh, tetapi tanggapan hati terhadap Tuhan. Tidak ada penyembahan yang lahir dari hati yang keras, yang meragukan Tuhan dan tidak mengakui perbuatan-perbuatan-Nya (ayat 9).

Ketika kita tergoda menilai cara orang lain menyembah Tuhan dalam ibadah bersama, ingatlah untuk menguji hati sendiri. Apakah ekspresi kita lebih dipengaruhi oleh musik yang dimainkan, kebiasaan mayoritas, atau pengenalan kita akan pribadi dan karya Tuhan?—ELS 
MENYEMBAH TUHAN BERARTI MENANGGAPI TUHAN,
BUKAN MENANGGAPI MUSIK ATAU ORANG DI SEKITAR KITA.

Rabu, 07 November 2012

NYALA CINTA KITA


Baca: Kidung Agung 8:5-7


Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. (Kidung Agung 8:7a)

Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 25

Seorang teman mengenang masa berpacarannya dengan takjub. Ia dulu bekerja di Bandung, dan pacarnya tinggal di Solo. Minimal sekali sebulan ia harus menempuh perjalanan selama delapan jam dengan kereta untuk bisa bertemu. “Waktu itu rasanya tidak berat sama sekali, justru saya sangat bersemangat,” kisahnya. “Lucunya, setelah menikah, saya merasa berat kalau harus pergi ke Solo,” lanjutnya sambil tertawa.

Cinta membuat apa yang kita lakukan terasa berbeda. Hal-hal yang berat terasa ringan. Kesusahan rasanya hanya sebentar, tak sebanding dengan kesukaan bersama yang dicinta. Tak heran Salomo melukiskan cinta yang bergairah itu seperti maut yang tak dapat dihalang-halangi. Seperti nyala api yang tak bisa dihentikan, bahkan seperti nyala api Tuhan! Api yang kecil bisa dipadamkan dengan siraman air, tetapi bukan itu yang ia bicarakan. Ingat kisah Elia yang menyiram korban persembahannya dengan banyak air (lihat 1 Raja-raja 18)? Nyala api Tuhan bukan saja membakar habis persembahan itu, tetapi juga parit-parit penuh air di sekitarnya. Cinta membuat semangat tetap bergelora sekalipun kenyamanan dan kemewahan tiada (ayat 7).

Ketika dampak dahsyat cinta tak lagi terlihat, kita mulai bertanya, apa yang berubah? Apakah cinta mula-mula itu masih ada? Pernahkah pertanyaan serupa kita ajukan dalam hubungan dengan Tuhan? Ketika diajukan kepada Tuhan, jawaban-Nya mantap: tak ada kuasa, bahkan maut sekalipun, yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya (Roma 8:37-39). Kasih-Nya tak terbantahkan dengan kematian-Nya di kayu salib. Ketika diajukan pada kita, apa gerangan jawab kita? Apakah cinta mula-mula itu masih ada?—HAN 
KETIKA KITA MENGASIHI TUHAN,
KESUSAHAN TERASA RINGAN DIBANDING KESUKAAN BERSAMA-NYA.

RUBAH CINTA KITA


Baca: Kidung Agung 2:8-17


Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga. (Kidung Agung 2:15)

Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 24

Entah apa yang istimewa dengan rubah sehingga Salomo menyebutkan hewan ini dalam syairnya (ayat 15). Mungkin ia memang benar-benar melihat sekawanan rubah ketika ia sedang menelusuri kebun anggur bersama kekasihnya! Rubah adalah hewan omnivora, tetapi makanan favoritnya memang adalah buah-buahan.

Beberapa penafsir menganggap rubah-rubah ini melukiskan hal-hal kecil yang bisa merusak hubungan dalam pernikahan. Karena kecilnya, seringkali luput dari perhatian. Posturnya mirip anjing peliharaan, tampaknya tidak berbahaya. Namun, orang yang tahu sifat rubah yang merusak tidak akan membiarkannya. Rubah tak hanya akan sekadar dihalau karena ia bisa kembali lagi, tetapi ditangkap untuk dihabisi. Hal-hal perusak pernikahan juga harus serius ditangani hingga tuntas. Rubah-rubah itu tidak membatalkan pernikahan, tetapi bisa merusaknya.

Hubungan pernikahan dipakai Alkitab untuk menggambarkan hubungan Kristus dengan umat-Nya. Seperti hubungan pernikahan, hubungan kita dengan Tuhan juga sering dirusak oleh hal-hal yang tampaknya sepele. Dosa-dosa yang tidak diakui, kesibukan yang mengambil alih persekutuan pribadi dengan Tuhan, kemalasan untuk belajar firman, kecintaan pada keluarga atau harta benda yang melebihi kecintaan pada Tuhan. Anda dapat meneruskan daftarnya. Kelihatan tidak berbahaya, kita masih ke gereja dan aktif dalam kegiatan-kegiatan rohani. Status kita sebagai anak Tuhan tidak berubah. Namun, kita tak lagi menikmati hubungan yang intim dan indah dengan Tuhan. Kebun anggur kita tak lagi semerbak, habis dilalap rubah. Rubah-rubah kecil apa yang harus kita tangkap dan bereskan di hadapan-Nya hari ini?—HAN 
KETIKA KITA MENGASIHI TUHAN, KITA AKAN MEMBERESKAN
SEMUA YANG MERUSAK HUBUNGAN DENGAN-NYA.