Rabu, 07 November 2012

RUBAH CINTA KITA


Baca: Kidung Agung 2:8-17


Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga. (Kidung Agung 2:15)

Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 24

Entah apa yang istimewa dengan rubah sehingga Salomo menyebutkan hewan ini dalam syairnya (ayat 15). Mungkin ia memang benar-benar melihat sekawanan rubah ketika ia sedang menelusuri kebun anggur bersama kekasihnya! Rubah adalah hewan omnivora, tetapi makanan favoritnya memang adalah buah-buahan.

Beberapa penafsir menganggap rubah-rubah ini melukiskan hal-hal kecil yang bisa merusak hubungan dalam pernikahan. Karena kecilnya, seringkali luput dari perhatian. Posturnya mirip anjing peliharaan, tampaknya tidak berbahaya. Namun, orang yang tahu sifat rubah yang merusak tidak akan membiarkannya. Rubah tak hanya akan sekadar dihalau karena ia bisa kembali lagi, tetapi ditangkap untuk dihabisi. Hal-hal perusak pernikahan juga harus serius ditangani hingga tuntas. Rubah-rubah itu tidak membatalkan pernikahan, tetapi bisa merusaknya.

Hubungan pernikahan dipakai Alkitab untuk menggambarkan hubungan Kristus dengan umat-Nya. Seperti hubungan pernikahan, hubungan kita dengan Tuhan juga sering dirusak oleh hal-hal yang tampaknya sepele. Dosa-dosa yang tidak diakui, kesibukan yang mengambil alih persekutuan pribadi dengan Tuhan, kemalasan untuk belajar firman, kecintaan pada keluarga atau harta benda yang melebihi kecintaan pada Tuhan. Anda dapat meneruskan daftarnya. Kelihatan tidak berbahaya, kita masih ke gereja dan aktif dalam kegiatan-kegiatan rohani. Status kita sebagai anak Tuhan tidak berubah. Namun, kita tak lagi menikmati hubungan yang intim dan indah dengan Tuhan. Kebun anggur kita tak lagi semerbak, habis dilalap rubah. Rubah-rubah kecil apa yang harus kita tangkap dan bereskan di hadapan-Nya hari ini?—HAN 
KETIKA KITA MENGASIHI TUHAN, KITA AKAN MEMBERESKAN
SEMUA YANG MERUSAK HUBUNGAN DENGAN-NYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar