Minggu, 02 Oktober 2011

TEGAS MENDIDIDK

BACA: 1Samuel2:27-36;3:12-14
  Dididiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu [Amsal29:17]


   Dalam sebuah acara pertemuan orang tua, kami membahas satu pertanyaan sederhana tetapi penting: Bolehkah kita menghukum anak? Hasilnya, kami mendapati beberapa prinsip penting ini: Mendidik anak mesti tegas, tetapi tidak harus sampai menghukum, tetapi mengoreksi kesalahan. Jangan pernah menghukum anak untuk kesalahan yang tidak ia sengaja, atau jika ia tidak tahu apa kesalahannya. Jangan pernah menghukum anak jika kita sedang marah dan tak bisa mengendalikan diri. Setelah mengoreksi anak, segeralah memeluknya. Katakan bahwa kita mengasihinya, lalu berdoa bersamanya. Latih anak untuk meminta ampun kepada Tuhan atas kesalahan yang dilakukan.
 Iman Eli mendapat hukuman yang berat karena sebagai orang tua, ia tidak mendidik anak-anaknya dengan tegas.Eli membiarkan anak-anaknya memandang rendah korban sembelihan umat kepada Tuhan: ''Mengapa engkau Eli, lebih menghormati anak-anakmu dari pada menghormati Aku, dan membiarkan mereka menggemukkan dirinya dengan bagian yang terbaik dari setiap persembahan bangsa-Ku kepada-Ku? [2:29]. Apalagi, ''Eli mengetahui dosa-dosa mereka itu, tetapi mereka tidak dimarahinya'' [3:13]. Hofni dan Pinepas pun tidak lagi dapat dikendalikan oleh sang ayah, yang adalah otoritas diatas mereka. Akibatnya, semua kena hukuman Tuhan, baik Eli, juga anak-anaknya.
  Tuhan memberi otoritas kepada orang tua untuk mendidik dengan ketegasan. Namun, tentu ketegasan yang berdasar kasih dan bertujuan. Yakni, untuk membesarkan anak yang bertanggung jawab atas hidupnya; kepada Tuhan dan sesama. AW

  ANAK ADALAH AMANAT ALLAH YANG DIBESARKAN UNTUK DAPAT MENYENANGKAN ALLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar