Senin, 17 Oktober 2011

Diduga Perkosa Perawat, Menteri Dipecat



Maderna dijerat dengan dua dakwaan serius, membunuh dan memperkosa perawat.

Elin Yunita Kristanti
Mahipal Maderna (mahipalmaderna.com)

 Para pelaku yang diduga terkait misteri hilangnya seorang perawat, Bhanwari Devi, satu-persatu terungkap. Yang membuat geger, salah satunya adalah Menteri Sumber Daya Perairan Negara Bagian Rajasthan, India, Mahipal Maderna.

Tak hanya harus berurusan dengan polisi, Maderna juga terjungkal dari jabatan prestisiusnya itu. Kepala kabinet, Ashok Gehlot mencoret namanya pada Minggu malam.

Seperti dimuat BBC, Senin 17 Oktober 2011, Maderna dijerat dengan dua dakwaan serius, membunuh dan memperkosa perawat berusia 36 tahun tersebut.

Devi, dketahui menghilang pada 1 September 2011. Ia adalah perawat pembantu persalinan di desa Jaliwada -- sekitar 120 kilometer dari Distrik Jodhpur.

Suaminya, Amarchand sejak lama menduga, istrinya diculik atas perintah Maderna. Tuduhan ini langsung dibalas kubu menteri.

Perawat itu terakhir kali terlihat di tempat kerjanya pada 24 Agustus 2011, setelah itu ia menghilang. Dugaan keterkaitan sang menteri dengan hilangnya Devi mencuat saat muncul sebuah rekaman CD yang diduga menunjukkan korban sedang berunding dengan menteri itu.

Pengadilan pun langsung mengeluarkan perintah penangkapan pada polisi, yang kemudian langsung menjadikannya tersangka.

Kasus Maderna dilimpahkan dari kepolisian pada Biro Investigasi Pusat (CBI) pada minggu lalu. Selain video, rekaman percakapan telepon antara beberapa orang tersangka yang sudah terlebih dulu ditangkap dan Devi turut menjadi barang bukti, demikian dimuat Times of India.

Sebelum Maderna, sudah ada beberapa orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Para tersangka, yaitu Baldev Jaat alias Balia, Sohabuddin, Sohan Lal Vishnoi, dan Sahi Ram Vishnoi -- memainkan peran penting dalam penyelidikan karena mereka semua saling terhubung," kata seorang petugas.

Sebelumnya, Mahkamah Agung Rajasthan sempat menuding polisi bertindak terlalu lamban. Mereka juga menuduh pemerintah Rajasthan sengaja cuci tangan dalam kasus ini untuk melindungi Maderna. (umi)
•sumber: VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar