Sabtu, 22 Oktober 2011

Kejam Ibu Dihamili, Anaknya Diperkosa Lalu Dibunuh




Misteri penemuan mayat dalam kardus di Koja Jakarta Utara dan mayat dalam koper di Cakung, Jakarta Timur akhirnya terkuak. Ternyata, kedua mayat tersebut adalah ibu dan anak.

Mayat dalam kardus yang ditemukan di Koja adalah Hertati (35) yang merupakan ibu dari Eryantisari (6), mayat yang ditemukan di Cakung, Jakarta Timur. Ibu dan anak tersebut dibunuh Rahmat Awiwi (26), yang tiada lain pacar Hertati.

Kejadian tersebut berawal sejak Rahmat datang ke kontrakan Hertati, Kamis (13/10/2011) yang terletak sekitar KBN Koja, Jakarta Utara.

Tujuan Rahmat datang ke Hertati untuk mendapatkan jatah berhubungan badan, setelah merasa pusing dengan pacar pertamanya yang juga meminta untuk dinikahi karena sudah hamil dua bulan.

Ternyata Hertarti yang sudah pisah ranjang dengan suaminya di Lampung Utara pun meminta hal yang sama. Spontan hal tersebut membuat Rahmat semakin geram dan dililit masalah, karena ada dua wanita yang minta dinikahi.

Kemudian, Rahmat pun memanggil Kriswahyudi (27) teman tersangka untuk datang ke kontrakan Hertati dengan alasan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Setelah itu, Kris diminta Rahmat untuk mengajak anak Hertati menunggu di teras kontrakan tersebut. Saat berdua di dalam rumah, Hertati dan Rahmat pun melakukan hubungan badan layaknya suami isteri yang sah.

Namun, setelah puas berhubungan badan, keduanya kembali terlibat cekcok. Cekcok ini sampai akhirnya membuat Rahmat gelap mata. Sebuah pisau diambil, dan sejurus kemudian ditusukkan ke perut Hertati.

"Dia hamil dan meminta saya menikahinya, kemudian saya tusuk dengan pisau di perutnya dua kali," kata Rahmat saat di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/10/2011).

Mendengar teriakan ibunya, Eryantisari kemudian masuk diikuti Kris. Saat tahu ibunya berlumuran darah, Eryantisari langsung dibekap Kris. Kris pun menyerahkan Eryantisari ke Rahmat.

"Kemudian saya membekapnya lalu saya perkosa. Saat diperkosa dia masih hidup," ungkap Rahmat.

Setelah melampiaskan nafsunya, aksi binatang Rahmat tak berhenti. Ia juga membunuh Eryanti dengan cara dibekap dan dipatahkan lehernya. Tak hanya itu, untuk menghilangkan barang bukti supaya Eryanti tidak dikenali, Rahmat menyiramkan bensin yang diambil dari tangki motornya ke tubuh Eryantisari yang telah tak bernyawa.

Namun lantaran takut diketahui warga, api yang telah melumat Eryanti dipadamkan. Ia kemudian memilih membuang jasad Hertarti dan Eryantisari.

Mayat Hertati dimasukan ke dalam kardus televisi yang ada di kontrakan tersebut, kemudian anaknya dimasukan ke dalam koper. Setelah itu paginya, Jumat (15/10/2011) mayat ibunya di buang di Koja. Dan keesokan harinya, Sabtu (16/10/2011), giliran anaknya yang dimasukkan ke dalam koper dibuang di Cakung. "Saya buang dengan menggunakan motor saya," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar