Baca: Lukas 18:15-17
Sesungguhnya barang siapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya. Lukas 18:17
Kami terkunci diluar rumah. Saat air mata mulai mengalir, keponakan kecilku ragu-ragu bertanya, ''Bibi Val, bagaimana kita bisa masuk?'' Sambil menggendongnya, aku bertanya, ''Apakah kamu mempercayaiku untuk merawatmu dan mencari jalan masuk? Sambil menganggukkan kepala dan menggenggam tanganku, ia berjalan menjauh dari pintu yang terkunci itu. Ia tidak bertanya lagi bagaimana kami akan bisa masuk. Sebaliknya, ia pergi bermain, yakin bahwa aku akan mengatasi situasi tersebut.
Kepercayaan seorang anak itu sederhana. Tidak heran Yesus menggunakan anak-anak sebagai dasar acuan untuk menerima Allah. Anak-anak memiliki kemampuan untuk percaya apa yang tidak dapat mereka mengerti. Orang dewasa kehilangan karunia ini, mengubah percaya menjadi tantangan. Kita terus menerus bertanya: Mengapa ini terjadi? Bagaimana kita bisa bertahan? Apa selanjutnya? Sebaliknya, Kristus memberi kita gambaran tentang percaya. Meskipun tidak tahu bagaimana atau mengapa, kita dapat melihat wajah-Nya, genggaman tangan-Nya, dan tetap hidup, dengan penuh pengharapan dan damai. Valerie Jordan Mangrum
DOA: Yesus terkasih, bantu kami untuk tidak menghalangi karunia rohani demi kepercayaan seorang anak kepada-Mu. Amin.
Kita tidak harus tahu bagaimana mempercayai Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar