Sabtu, 12 November 2011

Cara Melindungi Janin dan Bayi Baru Lahir dari 3 Infeksi


img
(Foto: thinkstock)
 Cara terbaik untuk melindungi janin atau bayi baru lahir sebaiknya dilakukan mulai dari dalam kandungan atau melindungi diri sendiri dari sebelum hamil. Ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk melindungi janin dan bayi baru lahir dari 3 infeksi ini.


Jika sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan, ada beberapa langkah sederhana yang dapat diambil untuk melindungi janin atau bayi yang baru lahir dari berbagai infeksi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.


Cara melindungi janin dan bayi baru lahir dari 3 infeksi ini seperti dikutip dari Epharmapedia, Kamis (20/10/2011) adalah:


1. Melindungi janin dan bayi dari infeksi streptococcus grup B


Jika sedang hamil atau akan berencana hamil sangat perlu mengetahui mengenai streptococcus grup B, yang juga dikenal sebagai GBS. Sekitar seperempat dari semua wanita membawa bakteri yang menyebabkan infeksi GBS.


Bakteri GBS biasanya tidak berbahaya bagi tubuh dan tidak akan membuat orang dewasa yang ada di sekitar sakit. Tetapi bakteri GBS dapat sangat berbahaya bagi bayi.


Bayi dapat menjadi sangat sakit dan bahkan meninggal jika ibu menularkan bakteri GBS kepada bayinya saat melahirkan. Itulah mengapa begitu penting bagi seorang wanita untuk melakukan tes untuk GBS setiap kali hamil.


Jika sedang hamil dan memiliki hasil positif dari bakteri GBS, dokter dapat memberi antibiotik selama persalinan yang akan mencegah bakteri menyebar ke bayi. Antibiotik yang digunakan biasanya golongan penisilin. Ketika memasuki awal persalinan, berkonsultasilah kepada dokter untuk:


a. Melakukan tes GBS pada saat Anda hamil sekitar 35-37 minggu (9 bulan).
b. Jika tes menunjukkan hasil positif terhadap bakteri GBS, berkonsultasilah kepada dokter. Pastikan untuk memberitahu dokter jika memiliki riwayat alergi penisilin.


Beberapa perempuan rawan melahirkan bayi secara prematur (sebelum 37 minggu) yang disebabkan oleh infeksi bakteri GBS, karena pecahnya ketuban (lebih dari 18 jam) atau juga karena demam tinggi (lebih dari 38 derajat celcius).


GBS adalah penyebab infeksi paling umum yang mengancam kehidupan bayi yang baru lahir. GBS bisa menyerang lebih awal dalam waktu 6 hari pertama kelahiran, atau setelah 6 hari kelahiran. Biasanya serangan di awal lebih sering terjadi dibandingkan dengan serangan di akhir.


2. Melindungi janin dan bayi dari infeksi cytomegalovirus (CMV)


Seorang wanita yang terinfeksi dengan CMV dapat menularkan virus kepada anaknya yang belum lahir. Akibatnya, infeksi tersebut dapat menyebabkan cacat lahir atau masalah serius lainnya, atau bahkan kematian.


Kebanyakan orang dewasa tidak memiliki gejala dari infeksi CMV. Jika sedang hamil atau merencanakan kehamilan, cara terbaik untuk melindungi janin dari CMV adalah dengan melindungi diri sendiri.


Risiko terkena CMV melalui kontak kasual adalah sangat kecil. Biasanya virus ditularkan dari orang yang terinfeksi kepada orang lain melalui kontak langsung melalui cairan tubuh.


Anak-anak umumnya mengeluarkan CMV dalam urine dan air liur. Menjaga kebersihan dengan baik dapat mengurangi risiko infeksi CMV saat hamil. Beberapa cara untuk menjaga kebersihan, antara lain:


1. Cuci tangan secara menyeluruh selama 15 -20 detik dengan air dan sabun, terutama setelah mengganti popok atau berkontak dengan cairan tubuh dari anak-anak.
2. Gunakan sabun dan air atau desinfektan untuk membersihkan permukaan tubuh yang telah berkontak dengan cairan tubuh dari anak-anak.
3. Hindari kontak dengan air liur ketika mencium anak-anak pada wajah.
4. Jangan berbagi makanan, minuman, atau peralatan makan dengan anak-anak.
5. Jika pekerjaan memungkinkan berinteraksi dengan anak-anak, sebaiknya membatasi kontak dengan air liur dan urin anak.


Jika sedang hamil atau merencanakan kehamilan dan memiliki kekhawatiran mengenai CMV, segera berkonsultasilah dengan dokter.


3. Melindungi janin dan bayi dari infeksi listeriosis


Listeriosis adalah suatu infeksi serius yang disebabkan oleh makan makanan yang terkontaminasi dengan bakteri yang disebut Listeria. Listeriosis kebanyakan mempengaruhi wanita hamil, bayi baru lahir, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.


Wanita hamil sekitar 20 kali lebih mungkin dibandingkan orang dewasa sehat lainnya untuk terinfeksi listeriosis. Sekitar 17 persen dari kasus listeriosis terjadi selama kehamilan.


Wanita hamil yang terinfeksi mungkin mengalami gejala yang ringan, menyerupai flu. Penyakit ini juga bisa sangat serius bagi bayi yang belum lahir atau bayi yang baru lahir. Listeriosis selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, prematur, atau infeksi pada bayi baru lahir.


Secara umum upaya untuk dapat melindungi diri dari listeriosis dengan cara menghindari:
1. Hot dog dan delicatessen meats kecuali telah dipanaskan
2. Keju lunak kecuali jika dibuat dari susu yang dipasteurisasi
3. Salad kemasan, seperti salad ayam dan salad seafood
4. Susu yang tidak dipasteurisasi
5. Daging yang didinginkan
6. Seafood yang didinginkan


Wanita hamil dan orang yang sangat rentan terhadap penyakit ini harus mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk tidak mengonsumsi berbagai makanan olahan. Selain itu, wanita hamil harus benar-benar mencuci tangan mereka setelah memegang daging ketika berbelanja di toko makanan atau supermarket.


Jika sedang hamil dan mengalami demam atau gejala menyerupai flu, segera periksa ke dokter. Jika terinfeksi listeriosis, dokter dapat memberikan antibiotik yang dapat melindungi bayi yang belum lahir atau baru lahir.
sumber:detiHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar