Kamis, 29 September 2011

6 Wanita di China Jadi Korban Perbudakan Seks

Hanya diberi makan setiap dua hari sekali, mereka tinggal di dalam ruang lembab dan bau.

Pipiet Tri Noorastuti
Li Hao rutin memerkosa wanita-wanita itu secara bergantian. (VIVAnews/Azis Nurwahyudi) 

Selama dua tahun, Li Hao menyekap enam wanita di sebuah ruang bawah tanah rumah kontrakannya di Luoyang City, Provinsi Henan, China. Ia menjadikan enam wanita itu sebagai budak seks, bahkan membunuh dua di antaranya.

The Southern Metropolis Daily menyebut bahwa Li Hao membangun sendiri ruang rahasia itu. Tak ada orang curiga dan mengetahui penyekapan itu, termasuk istri dan putranya. Selain desain ruang yang tersembunyi, juga lokasinya yang jauh dari kediamannya.

Surat kabar lokal menggambarkan ruang itu sangat lembab dan bau. Wajar, karena mereka melakukan semua aktivitas di sana, mulai makan, buang air besar, hingga tidur. Untuk makan, Li hanya memberinya setiap dua hari sekali sehingga membuat kondisi kesehatan mereka buruk.
Di tengah kondisi lemah kurang gizi, Li Hao rutin memerkosa wanita-wanita bekas pekerja bar dan karaoke itu secara bergantian. Setelah membunuh dua di antara mereka yang memberontak, ia lalu mengubur dua jasad itu di salah satu sudut ruang.

Li Hao hanya memperbolehkan beberapa dari mereka keluar jika ada lelaki hidung belang yang mau membayar jasa pelayanan seks komersial kepadanya. Di satu waktu, kesempatan ini digunakan salah satu wanita untuk melarikan diri dan melapor ke polisi.

Pejabat setempat mengatakan bahwa Li Hao tertangkap 6 September lalu saat hendak melarikan diri keluar kota. Hingga kini, pria yang bekerja di biro pengawasan teknologi itu masih menjalani penyidikan. (ren)

sumber:VIVAnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar