Sabtu, 04 Februari 2012

"Akhirnya, SBY Jujur Kalau Pemerintah Gagal"

Headline

 Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengatakan hal yang sebenarnya soal investasi di Indonesia.
 
Dalam pembukaan rapat kerja pemerintahan di Istana Bogor, Bogor, Senin (21/2/2011), Presiden SBY mengaku dirinya sudah kenyang dengan berbagai komitmen investasi.

Di rapat yang diikuti oleh seluruh anggota kabinet, pemimpin lembaga negara non kementerian tersebut, Presiden SBY menegaskan ingin ada kejelasan mengenai siapa yang akan melakukan investasi, kapan akan dilaksanakan dan dimana lokasinya investasi.

Padahal selama ini, Pemerintah selalu mengklaim bahwa investasi baru tumbuh baik dari luar dan dalam negeri. Namun kenyataan yang terjadi komitmen investasi yang dilakukan investor luar negeri dan dalam negeri kepada pemerintah hanyalah janji palsu.

"Tidak terealisasinya komitmen investasi kepada SBY dikarenakan kurang percayanya investor terhadap sosok SBY yang peragu, sebab para investor luar dan dalam negeri tentu saja mengharapakan seorang pemimpin yang tidak peragu dimana mereka akan melakukan investasi," ujar Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arif Puyono, dalam siaran pers yang diterima INILAH.COM, Selasa (22/2/2011).

Hal lain yang meyebabkan tidak terealisasinya komitmen investasi yang dijanjikan pada Indonesia disebabkan banyaknya biaya siluman yang timbul pada saat akan memulai investasi.

"Terlalu banyaknya pungli dan pemerasan yang dilakukan oleh pejabat dan aparat hukum serta ormas ormas ketika investor ingin melakukan investasi di Indonesia," imbuhnya.

Akhirnya, realisasi komitmen investasi kepada Indonesia yang terealisasi hanya investasi pada sektor eksploitasi sumber daya alam seperti logging, tambang batubara. Hal ini karena tidak terlalu butuh modal banyak, rendah resiko bisnis dan untuk lebih banyak.

"Semenentara komitmen investasi untuk sektor infrakstruktur dan industri investor akan berpikir puluhan kali dimana pengembalian investasi yang lama juga biaya investasinya lebih besar dari hitungan normal akibat adanya pungli dan pemerasan oleh aparat pemerintah dan hukum," tutupnya.

Sebagaimana diberitakan, Presiden SBY mengaku kecewa dengan banyaknya komitmen investasi, namun yang terealisasi sedikit.

Presiden SBY bahkan mengatakan kekecewaannya itu dengan cara blak-blakan. "Saya kenyang dengan banyak sekali komitmen, membangun infrastruktur di DKI Jakarta, semuanya pepesan kosong, tidak jalan, barangkali di daerah juga begitu, dalam MP ini kita ingin tidak begitu di atas kertas dengan jumlah yang pasti isi, siapa akan melakukan apa, dengan sasaran seperti apa," ujar Presiden SBY saat memberikan arahan dalam pembukaan retreat bidang ekonomi di Istana Bogor, Senin (21/2/2011).

Atas beberapa kegagalan itu, Presiden SBY juga mengkritik perilaku pemerintah daerah yang kadang tidak kompak dengan rencana pembangunan.
sumber:inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar