Rabu, 26 Oktober 2011

Karam 70 Tahun, Kapal Belanda Ditemukan



Kapal tersebut hilang di utara Pulau Kalimantan, bersama 36 awak kapalnya.

Elin Yunita Kristanti

Ilustrasi kapal selam  

 Para penyelam yang sedang mengarungi kedalaman laut di utara Pulau Kalimantan menemukan bangkai kapal selam Belanda yang karam di era Perang Dunia II. Kapal tersebut telah dinyatakan hilang selama 70 tahun.

"Hr. Ms. KXV (atau K16) yang hilang bersama 36 krunya pada 1941 telah diketemukan," demikian seperti dirilis Kementerian Pertahanan Belanda di Den Haag, seperti dimuat Borneo Post, 26 Oktober 2011.

Kapal tersebut ditemukan oleh para penyelam asal Australia dan Singapura di perairan di atas Pulau Kalimantan. "Berkat informasi dari nelayan setempat."

Meski demikian Kementerian tak menyebut lokasi pasti tenggelamnya kapal tersebut, untuk menghormati para korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Kapal seberat 1.000 ton itu adalah bagian dari armada pasukan Sekutu untuk menghentikan invasi pasukan Jepang di wilayah jajahan Belanda di Hindia Belanda.  Nahas, kapal tersebut kena torpedo pemburu kapal selam Jepang, Sagiri di malam Natal 1941. Sehari setelahnya bahtera itu tenggelam ke dasar lautan.

Penemuan ini menambah temuan jumlah kapal selam Belanda yang hilang era Perang Dunia II. Kini, tinggal satu kapal yang masih misterius keberadaannya, Hr. Ms. O 13 -- yang diduga berada di suatu titik di Laut Utara.

Sementara, seperti dimuat Radio Nederland Siaran Indonesia, enam dari 36 awak kapal K16 itu adalah orang Indonesia.

Seperti dimuat harian pagi De Volkskrant, penemuan tersebut disambut baik para keluarga korban. Salah satunya, Katja Boonstra (69). Ayahnya, Willem Blom adalah perwira dalam kapal tersebut. Menurutnya sangat penting bagi sanak saudara untuk mengetahui di mana dan bagaimana ayah atau kakek mereka meninggal dunia.

Katja bahkan bergabung dalam misi pencarian di K16 di Laut Cina Selatan. Kata dia, temuan ini akan membuat personel angkatan laut bahagia. "Mereka berpikir, jika kami suatu saat menghilang di dasar laut, kami tidak akan dilupakan," kata dia. (umi)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar