Jumat, 09 Desember 2011

Kimia Farma Ciptakan Obat Redakan AIDS


Obat ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian dan risiko penularan pada orang lain.

Muhammad Firman
Virus HIV menempel pada sel (io9)

 Dinas Kesehatan Provinsi Jatim melansir perkembangan virus HIV dan penderita AIDS terus meningkat. Surabaya menempati urutan pertama di Jatim, dengan jumlah 20 ribu penderita yang tercatat di tahun 2010 lalu. Sebanyak 6 ribu di antaranya positif mengidap HIV/AIDS.

"Itu data yang berhasil diungkap," kata Mudjib Afan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim di Seminar HIV/AIDS di Surabaya, Kamis 8 Desember 2011.

Terkait upaya pencegahan meningkatnya virus HIV/AIDS, produsen obat Kimia Farma mengaku telah menciptakan obat yang berfungsi melemahkan perkembangbiakan virus HIV. Obat tersebut bernama ARV.

Obat ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian, penurunan frekuensi rawat inap di rumah sakit, pemulihan kekebalan tubuh, serta penurunan risiko penularan pada orang lain.

"Obat ini diawali oleh sebuah riset yang dilaksanakan pada tahun 2004 lalu. Obat ini sendiri sudah kami edarkan secara resmi,” kata Sjamsul Arifin, Direktur Utama PT Kimia Farma, pada kesempatan yang sama.

Sementara itu, Dr. Endah Citraresmi Staf Kementerian Kesehatan menjelaskan perilaku seks menyimpang masih menjadi faktor paling dominan yang menyumbang tingginya angka virus HIV/AIDS di Indonesia, termasuk di Jatim. Di urutan kedua adalah pengguna jarum suntik secara bergantian. (Laporan: Tudji Martudji, Surabaya)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar