Sabtu, 24 Desember 2011

Bersiap untuk Malam Pertama


Pengalaman seksual pertama kali cenderung menyedihkan.


heni pridia, Febry Abbdinnah
Seks malam pertama (dok. Corbis)


 Pengalaman seksual pertama kali cenderung menyedihkan jika tidak dilakukan dengan benar dan tanpa pengetahuan seksual. Untuk membantu mempersiapkan malam pertama Anda, Dr. Pulkit Sharma, psikolog klinis dan terapi psikoanalitis, membagi delapan tip bermanfaat bagi Anda, terutama pasangan baru menikah, seperti dilansir dari laman Health Me Up.
1. Penting, faktor keamanan  
Banyak orang yang menantikan saat-saat melakukan hubungan seks pertama kali ini. Tak salah jika mereka sangat emosional dan bergairah. Gairah memang sangat diperlukan, tapi jangan lupa dengan faktor keamanan. Terlebih, jika Anda dan pasangan memang berencana untuk menunda kehamilan.
Gunakan alat kontrasepsi, misalnya kondom. Selain mencegah kehamilan, kondom juga bisa mencegah penyakit menular seksual. Tapi, agar lebih yakin, periksakan kesehatan seksual Anda berdua ke dokter sebelum menikah. 
2. Jangan berharap terlalu tinggi
Banyak orang berharap pengalaman malam pertama akan menjadi sebuah pengalaman yang paling berkesan. Sayangnya, harapan bisa berbeda dengan kenyataan. Kecakapan dalam melakukan hubungan seks bisa diibaratkan dengan mengemudi mobil. Makin sering praktik, Anda akan makin jago.
Oleh karena itu, jika malam pertama Anda tidak heboh seperti dalam film 'Original Sin' yang dibintangi Antonio Banderas dan Angelina Jolie, Anda tak perlu kecewa. Ini sebetulnya adalah tantangan buat Anda dan pasangan agar makin sering berlatih.
3. Nikmati foreplay
Seperti makan, melakukan hubungan seks ada tahapan-tahapannya. Dimulai dari foreplay,intercourse, dan afterplay. Sebelum bercinta, luangkan waktu menikmati keintiman dengan pasangan, misalnya dengan berpelukan dan berciuman.
Foreplay ini juga membuat Anda dan pasangan semakin dekat karena saling mengetahui zona erotis di tubuh masing-masing. Nikmati dengan perlahan hingga Anda berdua siap menuju menu utama. 
4. Pastikan cukup terangsang sebelum intercourse 
Terburu-buru tidak selalu baik. Seperti juga dalam melakukan hubungan seks. Rangsangan saat hendak berhubungan intim dibutuhkan karena organ-organ genital memerlukan persiapan sebelum menuju ke intercourse.  
Organ intim wanita memerlukan lubrikasi yang cukup. Begitu juga dengan pria, yang organ intimnya harus siap untuk menyerang organ intim wanita. Jika tidak, pengalaman seks pertama kali Anda bedua bisa sangat menyakitkan.
5. Jangan berasumsi, pria lebih ahli soal seks
Pria memang suka membual, terutama soal seks ini. Bisa jadi, ternyata ia kalah pengetahuan tentang seks dari Anda. Untuk itu, komunikasikan keinginan seks Anda dan pasangan agar bisa selaras saat berjumpa di tempat tidur. 
6. Orgasme bukan tujuan utama 
Meskipun orgasme meningkatkan kepuasan bercinta, Anda masih dapat menikmati hubungan intim tanpa hal tersebut. Untuk wanita, mendapatkan orgasme juga perlu latihan. Apalagi untuk Anda yang masih tergolong pengantin baru. Sangat bagus jika Anda dapat merasakan klimaks tertinggi tersebut. Tapi jika tidak, nikmatilah.
Melakukan fake orgasm untuk sekadar menyenangkan pasangannya juga pantang dilakukan. Memang banyak wanita yang melakukannya dengan beragam alasan. Mulai dari menghindari rasa sakit hingga ingin cepat-cepat mengakhiri permainan karena seks yang tak menyenangkan. Untuk Anda yang pemula, memalsukan orgasme adalah kesalahan besar. Komunikasikan dengan pasangan agar aktivitas intim ini bisa dinikmati berdua. 
8. Seks pertama kadang menyakitkan
Pengalaman pertama melakukan hubungan seksual mungkin akan sedikit menyakitkan. Jika Anda merasakan sakit, katakan dengan terbuka kepada pasangan Anda. Pasangan yang baik tentu akan mengerti dan akan memperlakukan Anda dengan lebih baik lagi. (eh)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar