Selasa, 20 Desember 2011

Lima Fakta Baru mengenai Pemerkosaan

 Kasus pemerkosaan di dalam angkot masih saja terjadi. Seperti diberitakan beberapa hari terakhir, seorang pedagang sayur, RS (40), menjadi korban perampokan dan pemerkosaan di dalam angkutan umum nomor M-26 jurusan Kampung Melayu-Bekasi. Pemerkosaan yang dilakukan tiga orang pria itu diduga telah direncanakan.

Peristiwa pemerkosaan yang terus terjadi jelas menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Pasalnya, meskipun pihak kepolisian berhasil menangkap para pelaku pemerkosaan, hal ini tidak menghentikan niat orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksinya. Bahkan, sebuah kasus pemerkosaan seolah menjadi inspirasi bagi yang lain untuk melakukan cara yang sama.

Di Amerika Serikat, kasus-kasus pemerkosaan tak kalah meresahkan. Sebuah survei yang dirilis Centers for Disease Control and Prevention, mengungkapkan statistik yang mengkhawatirkan mengenai pemerkosaan, pengintaian, dan kekerasan dalam rumah tangga. Selama setahun, lebih dari 12 juta pria dan wanita menjadi korban kejahatan ini, yang biasanya dilakukan pasangan dekat mereka. Setiap tahun, lebih dari satu juta perempuan melaporkan telah diperkosa.

"Laporan ini memberikan gambaran yang jelas mengenai betapa menghancurkannya pengaruh tindakan kekerasan ini pada kehidupan jutaan orang Amerika. Informasi yang dikumpulkan pada survei yang masih berjalan ini akan berfungsi sebagai alat yang penting dalam upaya lembaga ini memerangi kekerasan dalam rumah tangga dan penganiayaan seksual," tutur Sekretaris Health and Human Services Kathleen Sebelius.

Beberapa fakta mengenai pemerkosaan yang ditemukan National Intimate Partner and Sexual Violence Survey:
  • Hampir1 dari 5 perempuan telah diperkosa pada suatu titik dalam kehidupannya.
  • Satu dari 4 perempuan telah menjadi korban kekerasan fisik yang parah oleh pasangan dekatnya.
  • Satu dari 6 perempuan telah mengalami penguntitan selama hidupnya sehingga mereka merasa begitu ketakutan dan meyakini bahwa diri mereka atau orang dekat mereka akan dilukai atau dibunuh. Banyak dari korban pengintaian tersebut yang dikuntit melalui telepon atau SMS tak diinginkan.
  • Hampir 70 persen dari korban perempuan mengalami beberapa bentuk kekerasan oleh pasangan dekat untuk pertama kalinya sebelum berusia 25 tahun atau ABG.
  • Mayoritas korban dari tipe kekerasan domestik mengetahui pelakunya, yang sering kali merupakan pasangan dekat, teman, dan kadang-kadang orang asing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar