Sabtu, 14 April 2012

Etika Saat Memutuskan Hubungan Asmara

imgKetika hubungan asmara lebih banyak menimbulkan efek negatif daripada positif bagi kedua belah pihak, maka putus adalah jalan yang terbaik. Saat putus, pasti akan ada pihak yang tersakiti, baik bagi yang memutuskan maupun yang diputuskan. Mengakhiri hubungan asmara dengan kekasih memang tidak pernah mudah dan Anda harus tahu etika mengucap kata 'putus' agar tidak menambah luka di hati. Perhatikan delapan hal ini sebelum memutuskan hubungan, seperti dilansir All Women Stalk.
 
1. Jujur
Saat ingin putus, tak perlu memberikan alasan yang bertele-tele, toh apapun penyebabnya, kekasih tetap akan merasakan sakit hati. Oleh karena itu, ungkapkan alasan sejujur-jujurnya. Apa yang Anda rasakan terhadapnya dan kenapa hubungan asmara ini tidak bisa diteruskan lagi. Dengan begitu, dia bisa tahu letak kesalahan dan berusaha menjadi kekasih yang lebih baik ke depannya nanti. Namun, jangan katakan dengan kalimat yang terlalu frontal dan kasar. Tetap gunakan kata-kata sopan dan elegan yang tidak menyinggung hati.

2. Pilih Waktu yang Tepat
Jangan memutuskan hubungan saat dia sedang berduka. Contohnya ketika ada anggota keluarga yang meninggal atau dia baru saja kehilangan pekerjaannya. Pilih waktu saat emosinya sedang stabil dan tidak sedang menghadapi masalah berat. Anda tentunya tidak mau menambah permasalahan dan kesedihan yang membuat dia semakin frustasi.

3. Bicara Empat Mata
Untuk urusan yang satu ini, jangan libatkan teknologi. Memang lebih mudah memutuskan hubungan lewat telepon, SMS atau Blackberry. Tapi cara paling tepat dan bijaksana adalah mengatakannya secara langsung karena Anda lebih bisa mengekspresikan perasaan melalui intonasi suara, ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Putus cinta lewat perantara media elektronik hanya akan memperburuk hubungan Anda berdua pasca putus.

4. Pastikan Anda Benar-benar Siap
Jangan mengakhiri hubungan hanya karena Anda marah atau emosi sedang tidak stabil. Saat marah, kita cenderung tidak bisa berpikir dengan jernih dan bersikap kompulsif. Renungkan baik-baik, apakah Anda sudah benar-benar siap untuk putus.

5. Jangan Sebut Nama Pihak Ketiga
Jika Anda sedang dekat dengan pria lain saat memutuskan hubungan, jangan pernah sebut nama pria tersebut karena kehadiran pihak lain hanya akan memperkeruh suasana. Tapi tetaplah bersikap jujur, cukup katakan Anda tidak lagi merasakan getaran cinta dan sudah tidak nyaman bersamanya. Jika Anda mengatakan ada pria lain, hatinya akan semakin sakit.

6. Jangan Plin-plan
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan wanita saat memutuskan hubungan adalah bersikap plin-plan atau tidak tegas. Jika Anda ingin putus, katakan dengan tegas dan jelas. Jangan mengucapkan kalimat seperti, "Kalau jodoh, kita pasti akan bersama lagi", atau "Meski sudah putus, tidak menutup kemungkinan kita bisa balikan". Mungkin Anda bermaksud untuk menenangkannya, tapi itu hanya akan membuat dia memiliki harapan semu. Buatlah kepastian kalau Anda ingin putus dan beri dia kesempatan untuk melewati proses 'penyembuhan'.

7. Bersiap-siap untuk Menghadapi Kemungkinan Terburuk
Ingat, putus cinta tidak pernah mudah dilalui oleh siapapun, jadi siapkanlah diri Anda untuk menghadapi yang terburuk. Artinya, Anda tidak pernah tahu reaksi pasangan saat dia dicampakkan. Apakah dia akan marah besar, membanting barang-barang atau berteriak-teriak. Hal itu sangat wajar dan Anda harus mengantisipasinya.

8. Tahu Kapan Harus Pergi
Anda tidak perlu berlama-lama menemani dan menenangkannya karena perasaan bersalah setelah mengakhiri hubungan. Cukup katakan bahwa Anda ingin putus, apa alasannya dan ucapkan permintaan maaf. Anda bisa memberinya waktu untuk mengungkapkan perasaannya, tapi jangan terlalu lama. Setelah mengucapkan apa yang ingin Anda sampaikan, berlalulah tanpa melihat ke belakang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar