Sabtu, 17 Desember 2011

Tips Agar Wanita Sukses Jadi 'Menteri' dalam Rumah Tangga

img Peran ibu dalam rumah tangga kini bukan sekedar mengurus rumah, anak atau suami. Selain ikut mencari nafkah, wanita juga berperan penting dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan keluarga.
 
Bahkan menurut riset mengenai wanita Indonesia yang dilansir 20first, di zaman modern ini wanitalah yang lebih banyak menentukan keputusan. Misalnya memutuskan membeli mobil tipe apa, atau tinggal di daerah mana.

"Wanita kini tak hanya memikirkan urusan belanja, tapi bisa semuanya. Mungkin karena semakin banyak wanita yang bekerja, punya penghasilan sehingga lebih bisa menyuarakan pendapatnya," ujar psikolog Alexander Sriewijono saat talkshow 'Superwoman Rocks!' yang diadakan Sequislife di Largo Cafe, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2011).

Jika diibaratkan, wanita saat ini bisa berperan sebagai menteri dalam rumah tangga. Dia bisa berlaku sebagai menteri keuangan, menteri pemberdayaan aparatur negara, menteri agama hingga menteri dalam negeri.

Bagaimana istilah menteri ini bisa melekat di diri seorang ibu dan apa yang bisa dilakukan wanita agar bisa jadi menteri yang sukses menjalankan 'roda pemerintahan' rumah tangganya? Alex berbagi tipsnya untuk Anda.

1. Bahagia dengan Apa yang Dia Lakukan
Alex mengibaratkan wanita yang bisa menjadi menteri rumah tangga haruslah wanita tangguh. Dalam konteks ini, tangguh bukan hanya memiliki jabatan tinggi atau serba bisa. Tapi mampu menggunakan apa yg mereka miliki dan lakukan sehari-hari, sehingga dia merasa bahagia dengan kehidupannya. Dia bisa jadi inspirasi yang baik bagi anak, dengan segala kebisaannya.

2. Tahu Diri Sendiri
Saya wanita yang seperti apa? Bisa apa? Apa yang saya inginkan? Wanita yang mampu menjawab semua pertanyaan itu, bisa dikatakan wanita tangguh. Bukan hanya menyebut sebagai wanita karier, seorang ibu dan seorang istri. Tapi apa yang bisa dilakukan agar menjadi seperti itu.

3. Memahami Perannya
Tanyakan pada diri sendiri, apa peran dan tanggung jawab Anda dalam keluarga? Serta apa tujuian yang ingin Anda raih?

Bukan sekadar berpikir; 'saya punya suami berarti saya adalah istri' atau 'saya punya anak, berarti saya disebut ibu'. Jika begitu, maka yang Anda pentingkah hanyalah status. Sementara seorang menteri dalam rumah tangga harus tahu ingin menjadi istri atau ibu yang seperti apa.

"Seberapa mampu dia menjalankan peran dengan baik? Wanita tangguh harus punya keputusan yang seimbang antara pikiran dan perasaan," jelas Alex.

4. Bertanggung Jawab dan Paham Terhadap Keputusan yang Diambilnya
Ketika wanita memutuskan berhenti dari pekerjaannya atas permintaan suami, apakah lantas dia bukan wanita tangguh? Jawabannya, belum tentu. Jika dia menurutinya dengan sukarela dan menjalankan semua pekerjaan dengan baik, predikat wanita tangguh pun pantas disematkan padanya.

"Wanita tangguh bukan sekadar melakukan banyak hal, tapi tahu alasan di belakang setiap tindakannya. Hanya sibuk tapi tidak dapat makna hidup, itu yang salah," urai Alex lagi.

5. Bisa Membedakan Antara Keinginan dan Kebutuhan
Keinginan adalah sesuatu yang dibayangkan untuk memenuhi kepuasan hidup. Sementara kebutuhan, adalah sesuatu yang diperlukan untuk bertahan hidup.

Menurut Alex, kebanyakan orang tidak mempertanyakan apa yang mereka butuhkan. Ketika ada sesuatu terlintas dalam pikiran, tanyakan kembali pada diri sendiri apakah itu yang benar-benar Anda butuhkan? Jika berpikir untuk melakukan atau membeli sesuatu berdasarkan kebutuhan, otomatis keinginan akan terpenuhi.

"Apa yang terpenting dalam hidup Anda saat ini? Itu yang harus dijawab," tukasnya.

Alex mencontohkan, misalnya Anda ingin liburan akhir tahun ke Italia. Pikirkan lagi, apa yang benar-benar Anda butuhkan sampai harus berlibur ke sana?

Jika jawabannya agar lebih dekat dengan keluarga, maka apa yang diperlukan agar kebutuhan itu terpenuhi? Maka Anda bisa menyewa apartemen dibandingkan dua kamar hotel terpisah untuk lebih menciptakan kebersamaan.

Apa yang diungkapkan di atas hanyalah sebagian contoh. Intinya untuk menjadi wanita tangguh dan menteri dalam rumah tangga, Anda harus bisa mempertanyakan kembali tujuan, peran dan alasan Anda melakukan segala hal dalam hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar