Bacaan : Matius 27:1-10
Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat bahwa Yesus
telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia ... lalu pergi dari
situ dan menggantung diri. (Matius 27:3,5)
Setahun: Mazmur 73, 77-78
Pernahkah Anda merasa bersalah dan menyesal setengah mati setelah
melakukan sesuatu? Saya cukup sering mengalaminya. Seringkali rasa
sesal itu begitu kuat mencengkeram saya sehingga sepanjang hari saya
tidak bisa melakukan hal lain. Saya malu dan marah pada diri sendiri
dan biasanya tidak ingin bertemu dengan siapa pun. Bahkan, pernah
berpikir ingin lenyap dari dunia ini.
Saya pikir, itulah yang juga dirasakan Yudas setelah menjual Yesus
(ayat 3). Menyesal. Akan tetapi, rupanya menyesal (Yunani:
metamellomai) tidak menjamin adanya pertobatan. Tenggelam dalam
penyesalannya, Yudas pergi menggantung diri (ayat 5). Mungkin ia
terlalu malu untuk kembali dan mengakui kesalahannya kepada
murid-murid yang lain. Ia kehilangan kesempatan menerima pengampunan
Tuhan. Kontras dengan Petrus yang menangisi dosanya, tetapi kemudian
kembali mengikut Tuhan (lihat pasal 26:75, Yohanes 21). Dalam bagian
Alkitab yang lain dukacita Yudas disebut sebagai dukacita dari dunia
(lihat 2 Korintus 7:10). Pusatnya adalah diri sendiri. Sementara,
dukacita yang menurut kehendak Allah "menghasilkan pertobatan". Kata
pertobatan dalam bahasa Yunani adalah metanoia, yang artinya berubah
pikiran atau berbalik dari dosa.
Sungguh baik jika kita menyadari kesalahan kita dan menyesal. Namun,
jangan biarkan penyesalan membuat kita tidak bisa melanjutkan hidup
seperti Yudas. Datanglah kepada Tuhan da-lam pengakuan yang jujur.
Carilah rekan yang dewasa rohani untuk mendampingi dalam proses
tersebut. Metanoia. Tinggalkanlah dosa dan mulailah babak baru
bersama Tuhan. --ELS
MENYESAL SAJA MEMBAWA DUKA.
MENYESAL DAN BERUBAH MEMBAWA KEMENANGAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar