Sabtu, 19 November 2011

Berhubungan Seks Saat Hamil.. Amankah?

Amankah berhubungan seks saat hamil? pertanyaan ini kerap diajukan oleh pasangan suami istri terutama jika usia kehamilan sang istri sudah mencapai minggu-minggu terakhir. Apakah berhubungan seks aman dilakukan? apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berhubungan seks di masa kehamilan tersebut?

Saat istri hamil biasanya akan terjadi perubahan dalam kehidupan seks pasangan suami istri. Dalam upaya meraih seks yang memuaskan dan aman maka komunikasi tetap harus dikedepankan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui oleh pasangan suami istri selama masa kehamilan istri.



Apakah Berhubungan Seks Selama Masa Kehamilan Aman Dilakukan?
Pada dasarnya berhubungan seks saat hamil aman dilakukan di semua tahap kehamilan yang normal. Yang dimaksud kehamilan normal adalah apabila calon Ibu memiliki resiko yang rendah mengalami keguguran atau melahirkan premature. Agar lebih yakin sebaiknya anda berdiskusi dengan dokter untuk mengetahui apakah kehamilan anda termasuk beresiko rendah atau tidak.

Walaupun hubungan seks aman dilakukan, itu tidak berarti bahwa anda dan pasangan bebas melakukannya seperti saat sebelum istri hamil. Dalam banyak kasus, beberapa ibu hamil merasa dorongan seks mereka berfluktuasi dalam tahap-tahap tertentu di masa kehamilan mereka. Selain itu, beberapa wanita lain justru merasa tidak nyaman melakukan seks dengan tubuh mereka yang bertambah besar.
Sebelum melakukan hubungan seks, anda dan pasangan anda harus senantiasa berkomunikasi. Diskusikan tentang cara lain berhubungan seks tanpa penetrasi yang bisa menjaga keintiman anda berdua seperti berciuman, belaian dan lain-lain. Anda juga mungkin perlu membicarakan posisi seks alternatif yang aman dan memuaskan selama masa kehamilan.

Apakah Berhubungan Seks Bisa Membahayakan Bayi Yang Dikandung?
Tidak, tidak secara langsung. Bayi dalam rahim terlindungi oleh kantung ketuban (kantong berdinding tipis yang menyimpan janin dan cairan di sekitarnya) dan otot-otot rahim yang kuat. Selain itu ada semacam konektor berlendir yang melindungi leher rahim dari infeksi yang mungkin timbul. Dan saat berhubungan seks, tidak akan terjadi kontak antara penis dengan janin dalam rahim.

Apakah Hubungan Seks dan Orgasme Dapat Menyebabkan Keguguran atau Kontraksi?
Jawabannya adalah tidak pada kehamilan normal yang memiliki resiko rendah. Kontraksi yang dirasakan istri selama dan sesudah orgasme sepenuhnya berbeda dari kontraksi yang terkait dengan bayi dalam rahim. Namun, untuk memastikan apakah kehamilan anda berada dalam kategori resiko rendah, anda harus memeriksakan diri ke dokter.
Beberapa dokter menyarankan untuk berhenti berhubungan seks selama minggu-minggu terakhir masa kehamilan sebagai upaya pencegahan dari hal yang tidak diinginkan karena semen mengandung bahan kimia yang sebenarnya dapat merangsang kontraksi.
Posisi Seks Yang Aman Dilakukan Saat Hamil
Ada banyak posisi seks dengan kegunaan yang berbeda-beda. Ada posisi seks agar istri cepat hamil dan ada pula beberapa posisi seks yang aman bagi wanita hamil, kesemuanya bisa anda pelajari dan praktekkan. Intinya, selama kedua pasangan merasa nyaman maka mereka berdua bisa melakukan hubungan seks menggunakan posisi favorit yang disukai.
Lakukan eksperimen untuk mencari posisi yang aman, nyaman dan memuaskan kedua pihak. Pada umumnya saat hamil, pasangan suami istri menggunakan posisi menyamping dan menghindari posisi seks misionaris atau pria di atas.
Amankah Oral Seks dan Anal Seks Selama Masa Kehamilan?
Oral seks aman dilakukan selama masa kehamilan. Jika ibu hamil menerima oral seks dari suami pastikan sang suami tidak meniup udara ke dalam vagina karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah oleh gelembung udara yang berbahaya bagi jiwa istri dan bayi.
Secara umum seks anal atau seks melalui pantat tidak dianjurkan selama masa kehamilan istri. Anal seks memungkinkan bakteri penyebab infeksi menyebar dari rektum ke vagina sehingga lebih baik tidak dilakukan.
Saat-saat istri hamil memang ada lebih banyak hal yang harus dibicarakan, mulai dari proses kehamilan, hubungan seks yang aman saat hamil sampai dengan proses persalinan. Intinya jaga komunikasi dengan pasangan dan tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apa-apa yang dianggap penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar