Senin, 14 November 2011

Ini Dia, Cara Berdebat yang Sehat dengan Suami

 Perdebatan dalam kehidupan pernikahan adalah hal biasa. Walau bisa menjadikan hubungan semakin kuat, berdebat bisa berakibat bahaya jika masing-masing pasangan tak dapat mengontrol diri.
img
Tidak jarang perdebatan rumah tangga diwarnai dengan aksi tutup mulut selama beberapa hari atau membanting pintu. Sebelum mengetahui cara berdebat yang sehat dengan pasangan, ada baiknya Anda mengetahui hal-hal bodoh yang biasa dilakukan seseorang (atau mungkin Anda juga) ketika sedang berdebat.

1. Memiliki keinginan yang besar untuk selalu menang saat sedang berdebat. Bahkan ketika tahu bahwa diri Anda salah.

2. Terlalu memikirkan diri sendiri. Sebuah argumen kecil bisa menjadi hal yang berbahaya jika salah satua atau kedua pasangan hanya fokus pada keuntungan diri sendiri.

3. Terlalu mendominasi. Anda sering berpikir bahwa pasangan tidak melakukan sesuatu dengan cara yang benar. Namun pada kenyataannya, ia hanya tidak melakukannya dengan cara yang Anda inginkan.

4. Membalas. Misalnya, pasangan kesal dengan salah satu sifat Anda, ia pun mengatakan hal buruk. Anda menjadi sakit hati dan tidak terima dan membalasnya dengan perkataan yang sama buruknya. Lalu pada akhirnya, hal ini akan menjadi sebuah siklus.

5. Membanting pintu merupakan salah satu cara yang membuat perdebatan kecil menjadi lebih besar. Ketika Anda ingin melampiaskan kekesalan, cobalah untuk menjauhi medan konflik dan atur nafas dengan baik.

Lalu bagaimana caranya melakukan perdebatan yang sehat?

Kesalahan yang sering terjadi saat pasangan bertengkar adalah, seringkali mereka mengungkit hal-hal yang melenceng jauh dari masalah utamanya. Tindakan itu bukannya membuat pertengkaran mereda, tapi justru memperparah. Usahakan untuk fokus pada isu yang saat ini sedang dihadapi, bukan masalah di masa lalu atau hal-hal kecil yang bisa memperuncing pertengkaran.

Setiap kali Anda merasa akan mengeluarkan komentar yang keluar dari konteks permasalahan, berhentilah bicara dan tarik napas dalam-dalam. Dengan begitu, Anda bisa tetap fokus dan masalah pun jadi cepat terselesaikan.

Saat sama-sama dalam suasana yang memanas, orang jadi lebih mudah bersikap sarkastik dan meninggikan nada suara. Baik secara sengaja atau spontan, hal itu dilakukan semata-mata untuk menunjukkan dominasi, agar suaranya lebih didengar dan untuk mempertahankan argumennya. Hindari juga melontarkan kata-kata kasar. Semakin Anda berkonsentrasi terhadap cara bicara, akan lebih mudah menjaga suara tetap normal dan meredakan pertengkaran yang memanas.

Ketika Anda merasa emosi sudah mulai memuncak, minta waktu pada pasangan untuk berhenti sejenak. Tidak ada aturan semua masalah dalam percintaan harus diselesaikan di tempat dan saat itu juga. Katakan Anda butuh waktu untuk diam dan menenangkan pikiran, sehingga keputusan apapun yang akan diambil nanti sudah melalui pemikiran yang matang, bukan karena keputusan spontan karena dilingkupi emosi.

Kapan menghentikan kebiasaan berdebat?

Perdebatan akan selalu ada dalam setiap kehidupan rumah tangga. Namun dengan memahami serta menghindari kesalahan-kesalahan di atas, maka Anda bisa melakukan perdebatan sehat. Jika Anda melakukannya dengan benar, perdebatan akan menjadi lebih baik dengan tidak adanya teriakan, bantingan pintu atau sikap negatif lainnya, dan Anda pun bisa mengutarakan pendapat seperti layaknya diskusi santai.
Sumber:wolipop.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar