Sabtu, 19 November 2011

Ditemukan Mayat Manusia Yang Sudah Menjadi Batu


Masyarakat di Dusun Jublek, Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, digemparkan oleh penemuan sesosok mayat di dalam peti. Yang lebih menghebohkan lagi, mayat tersebut telah membatu dan diperkirakan telah diawetkan selama empat tahun lebih. Takut terjadi apa-apa, warga melapor ke Mapolres Bojonegoro.
Wih mayat ini membatu, seperti di cerita film manusia dikutuk

Wih mayat ini membatu, seperti di cerita film manusia dikutuk

Informasi yang dihimpun Berita Jatim di lapangan, Kamis (20/8/2009) menyebutkan, mayat tersebut ditemukan warga di salah satu rumah kosong di tengah hutan jati sekitar desa setempat.

Tepatnya di Petak 29 RPH Bulu BKPH Kedewak Utara, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Ngawi. Rumah tempat penemuan mayat membatu dalam peti tersebut telah lama dikosongkan oleh pemiliknya.



Sejumlah saksi mata di lapangan menyebutkan, tidak jelas siapa penemu pertama mayat membatu di peti tersebut. Sebab, tiba-tiba seluruh warga telah gempar yang sudah mengerubuti rumah kosong tersebut. “Kemungkinan besar penemu adalah pencari rumput atau pencari kayu bakar (rencek) yang melihat ada rumah kosong,” kata Agus (34), warga setempat.

Karena ketakutan, penemu tersebut memberitahukan kepada warga lain dan akhirnya berbondong-bondong mengecek ke rumah kosong tersebut. “Saya sendiri melihat setelah banyak bersama warga lainnya kemarin,” tegasnya.

Setelah banyak warga yang mengetahui, akhirnya ada beberapa yang melapor ke Kapolsek Tambakrejo untuk ditindaklanjuti. Tak beberapa lama, petugas dari kepolisian ke tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung mengamankan situasi. Bahkan, untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, mayat membeku dalam peti yang sudah beberapa bagian tubuhnya sudah tidak utuh lagi tersebut dibawa ke RSUD dr Sosodoro Djatiekusumo untuk dilakukan proses otopsi.

Kapolres Bojonegoro, AKBP Agus Syaripul Hidayat menerangkan, pihaknya sempat kesulitan untuk mencari siapa saksi pertama kali yang menemukan mayat membatu tersebut. Yang pasti, hasil otopsi menyebutkan tidak ada tanda-tanda penganiayaan maupun upaya melukai. Sebab, setelah dilakukan pemeriksaan seksama, kondisi mayat sebenarnya dalam kondisi baik. “Hanya saja, mayat telah lama terawetkan atau berada di luar ruangan,” terangnya.



Walaupun begitu, pihaknya terus menyelidiki bagaimana mayat tersebut bisa sampai di tempat tersebut dan siapa identitasnya.


Sumber: kotakhitamdunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar