Kamis, 24 November 2011

Cara Efektif Membacakan Anak Buku Cerita

Ada banyak manfaat yang bisa didapat dengan membacakan cerita untuk anak. Tidak ada salahnya juga aktivitas membaca itu Anda lakukan sejak dia masih bayi.
img
"Tidak pernah ada kata terlalu cepat untuk membacakan anak sebuah buku," jelas Ahli Pendidikan Anak dari Mississippi State University Nancy Verhoek-Miller, seperti dilansir dari SixWise.

Menguatkan pernyataan Nancy, para ahli pun merokomendasikan pada orangtua untuk mulai membacakan buku saat anak masih berada dalam kandungan. Saat membacakan buku itu, lakukan dengan suara yang cukup keras untuk bisa didengar anak.

Seorang jurnalis dan juga pakar pendidikan Jim Trelease lah yang pertama kali menyarankan untuk membacakan anak buku cerita dengan keras itu. Pendapatnya itu ia kemukakan dalam bukunya 'The Read Aloud Handbook' yang dipublikasikan pertama kali pada 1979.

Namun sejumlah ahli lainnya percaya, tujuan membacakan anak buku cerita dengan keras bukan hanya untuk membuatnya menyimak dan menyukai apa yang orangtuanya bacakan itu. Ada tujuan lain yang seharusnya bisa dicapai melalui aktivitas tersebut.

"Tapi, tidak semua orang tahu bagaimana membacakan buku cerita seefektif mungkin sehingga bisa bermanfaat," ujar Susan Marx yang bersama Barbara Kasok menulis buku 'Help Me Get Ready to Read: The Practical Guide For Reading Aloud To Children During Their First Five Years', seperti dikutip dari Huffington Post.

Marx menambahkan yang sering dilakukan orangtua saat membacakan anak buku cerita dengan suara keras adalah sekadar membacakannya cerita yang menarik dan baik. Padahal aktivitas tersebut seharusnya bisa jadi cara agar anak bisa mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.

Bagaimana caranya? Marx dan Kasok membacakan salah satu buku favorit mereka 'The Snowy Day' karya Ezra Jack Keats pada anak-anak. Buku tersebut menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Peter yang saat bangun pagi ingin langsung main di saat musim dingin.

Ingin membuat anak perbendaharaan katanya semakin banyak? Marx dan Kasok menyarankan coba tanya anak, 'Peter sarapan di waktu pagi atau malam?'

Kalau Anda ingin mengetes daya tangkap anak, Anda bisa bertanya padanya 'Bagaimana Peter membuat bola salju?' atau 'Di mana Peter bermain saat di luar?'. Sementara jika Anda ingin membuatnya mengenal suara, Anda bisa bertanya, 'Suara apa yang kamu dengar pertama kali di pagi hari?'. Ingin membuatnya berimajinasi, Anda bisa mengajaknya bermain di luar seolah-olah hari itu ada salju.

Marx menambahkan, tujuan Anda melakukan semua hal di atas tentunya untuk mengajarkan anak menyukai buku dan suka membaca. Namun Anda juga harus berpikir kalau tujuan tersebut belum tentu sesuai dengan keinginan anak.

"Tidak semua anak akan sangat menyukai buku sepanjang waktu. Tapi kita setidaknya ingin membuat mereka merasa nyaman dengan buku, menganggap benda itu sebagai bagian dari hidup mereka sehari-hari," tandas Marx.
(eny/eny)


SUMBER:wolipop.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar