(Foto: thinkstock)
Peneliti Sari van Anders, seorang neuroendokrin perilaku dari University of Michigan melakukan penelitian yang difokuskan pada laki-laki usia 18-19 tahun. Pada usia ini cenderung banyak yang memulai kehidupan seksualnya.
Studi ini menemukan laki-laki dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin memiliki sikap yang menerima menggunakan kondom serta seks yang terlindungi atau aman.
"Bersikeras menggunakan kondom mungkin memerlukan keberanian dan kepercayaan diri yang lebih tinggi dibanding melakukan seks tanpa kondom," ujar Anders, seperti dikutip dariLiveScience, Sabtu (19/11/2011).
Hormon testosteron terkait dengan keberanian dan keyakinan serta tindakan yang berbahaya. Namun dalam kasus seks, risiko yang ditakuti adalah kehamilan atau infeksi menular seksual. Risiko ini yang membuat laki-laki dengan testosteron tinggi memilih melakukan seks aman atau menggunakan kondom.
"Hal ini menunjukkan bagaimana hormon seperti testosteron bisa mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang termasuk mengenai seksualitas," ujar Anders.
Hasil ini menunjukkan laki-laki dengan kadar testosteron tinggi atau macho memiliki sikap lebih positif tentang seks yang aman, sedangkan laki-laki dengan kadar testosteron rendah memperlihatkan penerimaan yang kurang terhadap penggunaan kondom. Peneliti melaporkannya secara online dalam Journal of Sexual Medicine.
Melakukan seks yang aman sangat diperlukan dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan serta menghindari penularan infeksi menular seksual. Hal ini karena penyakit tersebut umumnya tidak menimbulkan gejala sehingga orang tidak sadar jika dirinya bisa menginfeksi orang lain.
sumber:detkHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar